Arti Mesin Overbore, Overstroke Dan Square

Arti Mesin Overbore, Overstroke Dan Square - Biasanya pada spesifikasi mesin kendaraan bermotor dicantumkan data �bore x stroke�. Jika diartikan kedalam bahasa indonesia maka bore x stroke = diameter x langkah dengan satuan ukur milimeter (mm).

Lebih jelas lagi, bore adalah diameter atau isi dari liner / boring atau silinder blok mesin, sedangkan stroke adalah jarak langkah piston yang bergerak dari TMA ke TMB dan sebaliknya saat didalam mesin. 
Bore x Stroke

Perbandingan ukuran dan langkah piston inilah yang menentukan sebuah mesin tipe overbore, overstroke atau square engine.

Perbandingan antara bore dan stroke akan mempengaruhi performa mesin. Dengan mengetahui bore dan stroke, anda dapat mengetahui karakter sebuah kendaraan, apakah mesinnya overbore, overstroke atau square engine.


Yang Dimaksud Mesin Overbore, Overstroke Dan Square Engine


1. Overbore

Jika mesin overbore maka ukuran bore ukuran silinder lebih panjang dari stroke (langkah), tenaga kendaraan akan muncul saat putaran menengah dan tinggi, mesin tipe inilah yang biasa digunakan untuk keperluan balap. Hal ini disebabkan panjang pergerakan naik-turun / TMA ke TMB piston lebih cepat karena jarak stroke (langkah) piston pendek. 

Tetapi pada putaran rendah tenaga tidak bertenaga, sehingga mesin motor overbore hampir semua memakai manual clutch. Jika tidak maka akan terjadi hentakan pada putaran rendah atau gigi 1, sehingga bisa memperpendek usia gear box / rantai.

Contoh Mesin Motor Overbore :


Motor
Bore x Stroke
Yamaha RXZ 135 / RX King
56.0 mm x 54.0 mm
Yamaha Scorpio Z
70 mm x 58 mm
Honda Mega Pro
63.5 mm x 49.5 mm
Honda CBR150R
63.5 mm x 47.2 mm
Honda CBR 250
76 mm x 55 mm
Honda Tiger
63,5 mm x 62,2 mm
Kawasaki Athlete 125
56.0 mm x 50.6mm
Kawasaki KLX250
72.0 mm x 61.2 mm
Ninja 250
62 mm x 41,2 mm (x2 piston)
Suzuki Thunder 125
52.4 x 57.8 mm
Suzuki Satria FU
62 mm x 48,8 mm

2. Overstroke

Untuk mesin berkarakter overstroke (ukuran stroke lebih panjang atau relatif sama panjang dengan bore), mesin memang dirancang untuk mengeluarkan tenaganya (torsi dan output tinggi) pada putaran mesin rendah sampai menengah.

Mesin seperti ini biasanya digunakan untuk kendaraan sehari-hari dan cocok untuk lalu lintas perkotaan yang macet. Pada putaran mesin (rpm) tinggi, tenaganya mengecil dan mesin bergetar sehingga berisik.

Contoh Mesin Motor Overstroke :

Motor
Bore x Stroke
YZF-125
52.0 x 58.6 mm
MX-135
54.0 x 58.7 mm
Vixion/R15
57.0 mm x 58.7 mm
VEGA R
51.0 x 54.0 mm
VEGA ZR
50 x 57.9 mm
Yamaha Mio
50 x 57.9 mm
Honda Blade 110 cc
50 mm x 55.6 mm
Supra X 125
52,4 x 57,9 mm
Kawasaki Kaze ZX130
53.0 mm x 59.1 mm
Suzuki Titan
51.0 X 55.2 mm
Motor
Bore x Stroke

3. Square Engine

Pada tipe mesin dengan ukuran bore dan stroke sama disebut mesin tipe square engine, torsi dan power yang dihasilkan merata pada semua putaran.

Dengan begitu kendaraan tipe square engine cocok untuk semua medan, baik tanjakan, perkotaan, atau macet. Untuk motor contohnya Yamaha F1ZR (52.0 mm x 52.0 mm) atau versi 4-tak pada motor trail keluaran honda yaitu CRF 150L.

Karena pada spesifikasi motor tertera bahwa diameter x langkah Honda CRF150L adalah 57,3 x 57,8 mm. Angka diameter dan langkah yang hanya berbeda sedikit yaitu 0,5 mm.

Yang artinya  mesin tersebut berjenis square engine. Jika pada mobil maka contohnya Toyota Kijang Innova yang memiliki bore x stroke (86 mm x 86 mm).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Busi : Fungsi, Komponen Dan Cara Kerjanya

12 Wisata Kuliner Wajib di Bandung

Jam Gadang, Wisata Ikonik Di Bukittinggi, Padang Sumatera Barat